Rabu, 10 April 2013

sate ikan tanjung KLU

Sate Tanjung, Sate Ikan Yang Super Enak

Sate Tanjung adalah kuliner khas Lombok yang unik. Jika biasanya kita makan sate dari daging sapi, ayam atau kambing tetapi sate khas Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat ini menggunakan ikan. Rasanya? Jangan ditanya, gurih dan pedas.
Awalnya, sate ini merupakan makanan yang disajikan pada acara keagamaan maupun hajatan perkawinan. Namun seiring dengan populernya kelezatan Sate Tanjung, makanan ini menjadi sajian kuliner yang bisa kita nikmati sehari-hari. Tidak itu saja, pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan Sate Tanjung sebagai makanan khas Lombok Timur dan menjadi bagian dari kekayaan wisata. Itu mengapa, wisatawan asing yang singgah atau tinggal lebih lama di Lombok sangat mengenal dan mengakui kenikmatan Sate Tanjung. Rasa khas sate Tanjung ini, konon hanya bisa diperoleh dari masyarakat Tanjung asli. Mereka memiliki racikan khusus yang menghasilkan cita rasa yang berbeda. Itu mengapa, jika Anda mencicipi Sate Tanjung di luar daerah, rasanya akan jauh berbeda dengan yang asli.
Sate Tanjung biasanya berasal dari ikan Cakalang atau ikan Langoan. Jika Cakalang sedang jarang dijumpai di pasaran, maka ikan Langoan-lah yang dipakai. Selain Cakalang dan Langoan, ada ikan Marlin yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk Sate Tanjung. Berat seekor ikan Marlin ini bisa mencapai 40-50 kilogram. Ikan seharga Rp. 800 ribu itu per 10 kilonya bisa digunakan untuk membuat sate sebanyak 500 tusuk. Untuk membuat sate ini, pertama-tama bersihkan sisik, tulang dan duri ikan. Setelah itu diiris kecil-kecil, dibasahi dan diberikan bumbu yang terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, garam, dan cuka. Sebelumnya bumbu-bumbu itu harus digiling terlebih dahulu. Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan santan kelapa kental. Tiga bahan itu diaduk hingga menjadi tepung. Jika sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu. Setiap tusuk berisi 5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa. Supaya harum, jangan lupa diberi perasan daun jeruk nipis.
Sate Tanjung sangat nikmat pada saat masih panas bersama lontong atau nasi. Rasa gurih dari daging dan santan serta pedas dari rempah-rempah sangat terasa. Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar ini membuat badan akan terasa bugar, hangat dan berkeringat. Tak ayal, banyak wisatawan yang ketagihan untuk lagi dan lagi mencicipi Sate Tanjung.
Untuk mendapatkan sate ini amatlah mudah. Para penjual Sate Tanjung biasa berjajar di pinggir jalan sekitar pasar Tanjung atau sekitar Terminal Tanjung. Harga per tusuknya Rp. 500 atau jika ingin memesan satu porsi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 10 ribu. Rata-rata penjual Sate Tunjung ini akan mangkal sejak pukul 14.00 hingga 21.00 waktu setempat. Jika Anda ingin merasakan gurihnya Sate Tanjung langsung di daerah asalnya, Lombok Utara dapat ditempuh dengan motor atau mobil selama kurang lebih 1 jam.

1 komentar: