Kamis, 11 April 2013

perpustakaan akpar mataram

Perpustakaan Akpar Mataram :))
Inilah salah satu ruang  perpustakaan yang  ada di kampus akpar mataram. Di dalam perpustakan terdapat begitu banyak buku-buku yang behubungan dengan ilmu kepariwisataan. Sehingga ketika mahasiswa mendapat tugas dari  dosen bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk mencari tugas dari berbagai refrensi. Perpustakaan sebagai tempat mencari dan menggali ilmu disediakan untuk seluruh mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang gemar membaca dan aktif. Suasananya yang nyaman dan aman membuat mahasiswa betah berada didalamnya

pembangunan gedung akpar mataram

AKPAR MATARAM new building:))

 
Tidak menutup kemungkinan lama semakin lama kampus AKPAR mataram akan terus menerus berkembang seiring dengan berkembangnya industri pariwisata di pulau Lombok NTB. Akademi Pariwisata Mataram saat ini banyak sekali diminati oleh orang-orang yang ingin bergelut di dunia pariwisata. New building ini di bangun karena tidak lama lagi di Kampus Akademi Pariwisata mataram ini akan diadakanya jurusan S1 perhotelan. Bagi mahasiswa yang tamatan D3 dapat melanjutkan S1 untuk memperbanyak ilmu pengetahuan tentang dunia Pariwisata masa ini yang telah banyak diminati oleh masyarakat.

MUSHOLA AKPAR

MUSHOLLAH AKPAR:)) (Tempat beribadah bagi umat islam)
 Di kampus akpar mataram juga menyediakan Mushollah sebagai tempat beribadah bagi mahasiswa/wi yang beragama islam. Mushollah yang bersih dan terawat membuat mahasiswa merasa nyaman ketika melaksanakan ibadahnya. Di kampus akpar mataram para dosen tak hanya membimbing mahasisawanya untuk berkopetensi dalam bidang pariwisawa saja tetapi juga harus berkopeten dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan ajaran masing-masing. Tidak terkecuali baik untuk mahasiswa yang hindu, kristen maupun yang islam.

AREA PARKIR AKAPAR

PARKING AREA ( Tempat Parkir Masiswa )

Tempat parkir merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keamanan lingkungan di area kampus. Di kampus Akpar Mataram memiliki tempat parkir yang cukup besar dan bentuknya memanjang, dengan adanya tempat parkir maka motor-motor mahasiswa/wi dapat di tata dengan rapi, sehingga dapat membentuk lingkungan yang indah, teratur dan rapi. Motor mahasiswa dijamin keamanannya karena di Akpar Mataram juga memiliki Security yang tiap saat dapat mengontrol  motor-motor mahasiswa yang berada di tempat parkir.

PROSES BELAJAR DI DALAM KELAS

Suasana belajar dalam kelas:))

Ruang belajar di kampus akpar mataram sangat nyaman, masing-masing mahasiswa  duduk di bangku sendiri yang ergonomis dengan tertib dan rapi. Ruang belajar yang dilengkapi dengan kipas angin membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman.Di dukung dengan dosennya yang memiliki usaha dan tekad yang kuat untuk menjadikan mahasiswanya  sebagai mahasiswa yang berdaya saing tinggi membuat para dosen tidak pernah lelah menjadikan kita sebagai mahasiswa yang berkopeten dalam bidangan jurusan yang kita geluti. Proses belajar mengajar yang diberikan sangat memuaskan.Didukung juga dengan mahasiswa/wi  yang  begitu aktif dalam berdiskusu dan beragumen. Yaa walaupun kadang ada mahasiswa yang suka ribut di kelas tapi itu tidak menghalangi proses belajar mengajar di kelas.

SUASANA DI LUAR KELAS

Suasana di luar kelas kampus Akpar mataram^_^..._
Ketika sudah waktunya belajar dan dosen memberikan mata kulyah, maka mahasiswa/wi masuk kelas dengan tertib tampa ada yang berkeliaran di luar kelas. Pembelajaran di kampus Akpar Mataram sangalah aktive, dosen yg slalu mengisi mata kulyah dengan tepat waktu sehingga tidah membuat mahasiswa/wi resah dan protes. Suanan di akpar mataran sungguh tenang sehingga para mahaswa yang lagi belar tidak terganggu konsentrasinya. siswa/wi dapat mengikuti mata kulyah dengan tenang karena di dukung dengan lingkungan yang tertib dan taat peraturan..:))

RESTAURAN AKPAR

RESTAURAN AKPAR MATARAM:))
Jika di tempat-tempat lain kita dapati yang namanya Restauran itu merupakan salah satu tempat menyatap dan memperoleh makanan dan minuman, tapi di Kampus saya ini yaitu Akpar mataram Restauran disediakan hanya untuk praktek saja, sepeti pada saat praktek Set up table, praktek membuat minuman soft drink maupun minuman beralkohol (Coctil) dan praktek bagaimana penyajian makanan dan  minuman yang benar sama sekali tidak dipergunakan untuk menjual makan maupun minuman. Di restauran Akpar Matara memiliki Equipment restauran yang sangat lengkap, dari China Wewe, Glass were, cutleriss dll dipersiapkan dengan lengkap dengan tujuan agar siswa/wi akpar lebih awal mengenal equipment sebelum terjun k industri. equipment yang di sediakan di kampus Akpar bukan equipmen biasa tetapi equipment yang ada di restauran standar hotel berbintang^_^, itulaahhh Keunggulan Akpar Mataram

CAPE AKPAR MATARAM

Cafe Akpar Mataram ^_^
Selain restauran kampus Akpar Mataram juga menediakan Cafe sebagai sarana tempat makan dan minum, cafe yang didirikan kurang lebih 6 bulan ini menjadi tempat mahasiswa akpar menikmati berbagai macam makanan dan minuman, Ruangan yang tidak begitu besar tidak menjadi masalah buat mahasiswa Akpar, karena setiap mahasiswa yang berkunjung tidak lebih dari 10 orang skaligus karena mahasiswa yang datang saling bergantian sehingga tidak membuat cafe mungil ini di padati dengan mahasiswa. Cafe ini tidak hanya disediakan untuk mahasiswa Akpar tetapi bisa juga dinikmati oleh orang2 yang dari luar kampus...:))) pokoknya Akpar selalu memberikan yang terbaik.....^_^...

praktek bartender mahasiswa APAR MATARAM

PRAKTIK BARTENDER MAHASISWA AKPAR MATARAM



Gambar mahasiswa akpar mataram sedang melakukan praktik menjadi seorang  bartender profisional yang sesuai dengan standar prosedur yang ada dihotel, yang meracik meniman sesuai dengan recipe dengan jenis minuman yang dipesan oleh tamu, yang dibimbing langsung oleh dosen, disini kita juga diajarkan kedisplinan dalam menjalankan pekerjaan sebagai seorang bartender agar tamu merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan kepadanya dan menghindarkan terjadinya complain tamu yang dapat merusak citra hotel.

Rabu, 10 April 2013

mataram mall










Mataram is the capital and the largest city on Lombok Island as well as being the capital of West Nusa Tenggara. The city actually consists from several different cities. Ampenan in the west of lombok, Mataram in the center, Cakranegara (Cakra) and Sweta in the east. Ampenan has most of city sights, including Nusa Tenggara Barat museum, which can give a good overview of the Lombok culture. Cakra is the best place for eating, sleeping and shopping. It also has the Water Palace and the largest temple in Lombok, Meru Purse. Mataram is the administrative centre and Sweta is the transport connection of the whole island. As a center of government administration, Mataram has many large, impressive public buildings and substantial houses.
The city also has transportation and shopping facilities. You can get around Mataram by horse and cart if you like. The main square is used for art exhibitions and wayang kulit performances. In other parts of Mataram, there are a variety of traditional markets and villages that produces traditional craftwork like potteries, basket ware and hand weavings like gold threaded sarongs, and tenun ikat. Highlights in Mataram include the beautiful Mayura Gardens and Mataram Mall. The mall is Lombok's main shopping spot and the place to stock up before going on an expedition.
Mataram Mall is being popular for both shopping and eating. It is also the place for standard shopping and grocery shopping. Mataram Mall is the only mall in the entire city of Lombok. There are two international fast food outlets such as KFC and McDonald's and a Hero supermarket which sells more variety of goods than in small shops. These two outlets are the only international fast food that you can found in Lombok. Prices are quite reasonable than buying in small shops.
At Mataram Mall, you will also find several ATMs to withdraw cash and they accept other cards provided. It has PLUS, CIRRUS, VISA, MASTERCARD. You can find ATM’s at several places throughout the city and only in Mataram city. There is no ATM or Bank at Gili Islands. So it’s best for you to draw money first before coming to Villa Ombak in Gili Trawangan.

ayam bakar taliwang

http://lombok.panduanwisata.com/files/2012/08/1z1uyvc.jpgTak lengkap liburan Anda di Lombok jika belum merasakan kedasyatan Ayam Taliwang. Makanan khas Nusa Tenggara Barat ini merupakan hidangan kerajaan yang kini menjadi makanan rakyat. Rugi jika Anda tak mencicipinya. Hidangan ini biasanya disajikan bersama Plencing Kangkung.
Masakan Ayam Taliwang memang bisa Anda temui dimana saja, seperti halnya masakan Padang yang sudah lazim ada di kota-kota lain. Namun, tahukah Anda bahwa dalam memasak Ayam Taliwang tidak boleh sembarangan? Itu mengapa, Ayam Taliwang yang kita cicipi saat liburan di Lombok selalu terasa lebih enak dibandingkan dengan jika makan tempat lain.
Memasak Ayam Taliwang sebaiknya menggunakan ayam kampung bukan ayam ras. Umur ayam yang digunakan untuk menu utama juga tidak boleh terlalu tua. Ayam yang baru beranjak dewasa atau yang baru dipisah dengan induknya pada usia tiga atau empat bulan adalah yang paling cocok untuk dimasak. Masalah umur ini berhubungan dengan rasa. Ayam Taliwang yang masih muda akan terasa lebih manis tanpa bumbu bergula atau tanpa proses menjadi empuk.
Nah, Ayam Taliwang biasanya dimasak dengan beberapa pilihan yakni digoreng, dipanggang atau dibakar. Yang digoreng dan dibakar, ayamnya utuh tidak dipotong dan tidak boleh menggunakan alat modern seperti kompor gas. Para penjual Ayam Taliwang di Lombok biasanya memasak menggunakan kayu bakar dengan kualitas kelas satu seperti kayu kopi atau kayu nangka. Kayu jenis ini memberikan aroma lebih enak dan nyala api yang lebih lama. Jika menggunakan kompor gas atau arang, aroma yang dihasilkan akan berbeda. Saat menggoreng, mereka menggunakan minyak kelapa asli dalam jumlah banyak dengan api besar. Untuk ayam bakar, caranya lain lagi. Pertama, ayam dibakar menggunakan api dari sabut kelapa kemudian baru dibakar dengan arang. Dengan cara seperti ini, Ayam Taliwang akan memiliki aroma yang berbeda daripada langsung dibakar dengan arang.
Selain cara membakar dan menggoreng yang agak rumit, kelezatan ayam taliwang juga terletak di bumbunya yang super pedas. Dua jenis bumbu yang digunakan untuk hidangan ini adalah “pelecingan” dan “pelalah”. Pelecingan adalah bumbu yang agak pedas dibuat dari cabai merah dan kecil, garam, terasi dan kemiri. Sedangkan pelalah menggunakan santan dan sedikit terasi, digoreng bersama ayam yang sudah dipotong. Bumbu ini rasanya tidak terlalu pedas. Lauknya beberoq, yakni berupa lalapan terung, mentimun dan bawang merah yang dirajang serta dicampur bumbu sambal tomat. Konon katanya, jika sambal tidak menggunakan cabai asli Lombok, maka rasanya pun akan berbeda.
Sebagai makanan khas Lombok, ayam taliwang pun menyimpan histori yang panjang. Masakan ini pertama kalinya diperkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang ditempatkan di Lombok pada jaman Raja Karangasem. Masakan ini kemudian menjadi terkenal berkat mendiang Papuq Maknawiyah seorang penjual nasi ayam dari kampung (karang) Taliwang Lombok. Papuq atau dalam bahasa Lombok artinya nenek berjualan di pasar Cakranegara hingga akhirnya berpindah jualan di rumah seiring dengan makin menua usianya. Setelah tiada, racikan bumbu ayam taliwang ini dilestarikan melalui Rumah Makan Ayam Taliwang di kompleks pertokoan Cakranegara milik Muhibin Murad yang tak lain adalah saudara jauh Maknawiyah. Rumah makan yang ada sejak tahun 1966 itu menjadi satu-satunya warung ayam taliwang saat itu. Kini, rumah makan ayam taliwang sudah menjamur di Lombok, baik penjual kaki lima, warung biasa hingga restoran. Beberapa diantaranya adalah penjual ayam taliwang keturunan Muhibin Murad dan juga warga Karang Taliwang. Racikan bumbu juru masak dari Karang Taliwang yang sudah puluhan tahun meracik Ayam Taliwang inilah yang diyakini mempunyai rasa paling enak. Tak heran jika kemudian rumah-rumah makan lainnya juga memesan bumbu dari Karang Taliwang.

sate ikan tanjung KLU

Sate Tanjung, Sate Ikan Yang Super Enak

Sate Tanjung adalah kuliner khas Lombok yang unik. Jika biasanya kita makan sate dari daging sapi, ayam atau kambing tetapi sate khas Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat ini menggunakan ikan. Rasanya? Jangan ditanya, gurih dan pedas.
Awalnya, sate ini merupakan makanan yang disajikan pada acara keagamaan maupun hajatan perkawinan. Namun seiring dengan populernya kelezatan Sate Tanjung, makanan ini menjadi sajian kuliner yang bisa kita nikmati sehari-hari. Tidak itu saja, pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan Sate Tanjung sebagai makanan khas Lombok Timur dan menjadi bagian dari kekayaan wisata. Itu mengapa, wisatawan asing yang singgah atau tinggal lebih lama di Lombok sangat mengenal dan mengakui kenikmatan Sate Tanjung. Rasa khas sate Tanjung ini, konon hanya bisa diperoleh dari masyarakat Tanjung asli. Mereka memiliki racikan khusus yang menghasilkan cita rasa yang berbeda. Itu mengapa, jika Anda mencicipi Sate Tanjung di luar daerah, rasanya akan jauh berbeda dengan yang asli.
Sate Tanjung biasanya berasal dari ikan Cakalang atau ikan Langoan. Jika Cakalang sedang jarang dijumpai di pasaran, maka ikan Langoan-lah yang dipakai. Selain Cakalang dan Langoan, ada ikan Marlin yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk Sate Tanjung. Berat seekor ikan Marlin ini bisa mencapai 40-50 kilogram. Ikan seharga Rp. 800 ribu itu per 10 kilonya bisa digunakan untuk membuat sate sebanyak 500 tusuk. Untuk membuat sate ini, pertama-tama bersihkan sisik, tulang dan duri ikan. Setelah itu diiris kecil-kecil, dibasahi dan diberikan bumbu yang terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, garam, dan cuka. Sebelumnya bumbu-bumbu itu harus digiling terlebih dahulu. Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan santan kelapa kental. Tiga bahan itu diaduk hingga menjadi tepung. Jika sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu. Setiap tusuk berisi 5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa. Supaya harum, jangan lupa diberi perasan daun jeruk nipis.
Sate Tanjung sangat nikmat pada saat masih panas bersama lontong atau nasi. Rasa gurih dari daging dan santan serta pedas dari rempah-rempah sangat terasa. Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar ini membuat badan akan terasa bugar, hangat dan berkeringat. Tak ayal, banyak wisatawan yang ketagihan untuk lagi dan lagi mencicipi Sate Tanjung.
Untuk mendapatkan sate ini amatlah mudah. Para penjual Sate Tanjung biasa berjajar di pinggir jalan sekitar pasar Tanjung atau sekitar Terminal Tanjung. Harga per tusuknya Rp. 500 atau jika ingin memesan satu porsi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 10 ribu. Rata-rata penjual Sate Tunjung ini akan mangkal sejak pukul 14.00 hingga 21.00 waktu setempat. Jika Anda ingin merasakan gurihnya Sate Tanjung langsung di daerah asalnya, Lombok Utara dapat ditempuh dengan motor atau mobil selama kurang lebih 1 jam.

sate bulayak narmada lombok

http://lombok.panduanwisata.com/files/2012/08/wpid-pedasnya-sate-bulayak-bikin-lidah-bergoyang.jpgInilah makanan khas Lombok lainnya selain Ayam Taliwang yang sangat terkenal itu. Ya, Sate Bulayak adalah sajian kuliner yang harus Anda coba saat liburan di Nusa Tenggara Barat. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok disajikan dengan lontong. Lezat!
Bulayak adalah sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Hampir sama dengan lontong, bedanya masakan Jawa itu dibungkus dengan daun pisang. Hampir mirip juga dengan ketupat, walaupun berbeda bentuk karena ketupat berbentuk persegi empat. Dalam bahasa Sasak “Bulayak” memang berarti “lontong”. Bagi beberapa orang, rasa Bulayak jauh lebih lembut dan gurih ketimbang lontong maupun ketupat. Daun aren-lah yang membuat aroma dan rasa Bulayak menjadi sedap dan membedakan dengan lontong dan ketupat.
Bulayak disajikan dengan sate daging sapi atau jeroan yang dilumuri bumbu khas Sasak. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, lalu direbus dengan santan dalam jumlah dominan. Setelah itu dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang, ketumbar, jintan dan cabai. Sate yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar diatas arang batok kelapa. Aroma sate yang sedang dibakar inilah yang membuat pembeli tak sabar untuk segera melahap Sate Bulayak. Setelah matang, sate dikucuri air jeruk nipis dan ditaruh sambal. Cara menghidangkan Sate Bulayak juga unik. Penjual biasanya tidak menyediakan garpu maupun sendok sehingga Anda harus menikmati sate ini dengan cara dicocol pada bumbu sate yang sudah disediakan. Minuman paduan pas untuk Sate Bulayak adalah es kelapa muda yang disajikan dalam batoknya tanpa ditambahi pemanis buatan. Sedap!
Oya, racikan bumbu Sate Bulayak yang sarat dengan cabai inilah yang membuat rasa sate tidak hanya gurih namun juga super pedas, seperti citarasa makanan khas lombok lainnya. Bagi Anda yang tidak biasa makan makanan pedas ada baiknya untuk tidak makan sambalnya terlalu banyak. Walaupun diakui oleh banyak penikmat kuliner bahwa pedasnya Sate Bulayak inilah yang membuat kita tak mau berhenti makan hingga tandas di suapan yang terakhir.
Semula penjual Sate Bulayak hanya bisa ditemui di Kecamatan Narmada Lombok Barat, namun kini sudah merambah ke berbagai tempat, khususnya di objek-objek wisata seperti di halaman Pura Lingsar, Taman Narmada, Taman Suranadi, Makam Loang Baloq hingga di beberapa sudut Pantai Senggigi serta di Jalan Udayana. Seporsi Sate Bulayak terdiri atas satu piring sate yang berisi 10 tusuk dan 5 hingga 6 potong Bulayak dengan harga Rp. 12 ribu. Murah dan sangat terjangkau di kantong bukan?.
Lombok memberikan banyak sensasi wisata alam dan kuliner, itulah mengapa liburan di pulau ini tidak pernah bisa sebentar. Selama Anda berwisata, jangan lupa untuk memilih hotel yang juga nyaman. Beberapa pilihan penginapan di Mataram yang bisa Anda diami selama liburan adalah Bidari Hotel, Graha Ayu Hotel dan Lombok Garden Hotel.

taman loang baloq mataram

Taman Rekreasi Loang Balok, Mataram Harus Dijaga Kebersihannya
Tgl: 14/01/2013 10:03 Reporter: Nasruddin
KBRN, Mataram: Pantai Loang Baloq sebagai salah satu Pantai yang terdapat di Kota Mataram ternyata menjadi tempat yang representatif bagi warga Kota Mataram yang mau rekreasi maupun berolahraga karena fasilitasnya tersedia, disamping dapat menikmati keindahan pantai sambil ditemani secangkir kopi hangat maupun teh manis.
Pada Hari Minggu (13/1/2014) misalnya, ternyata ratusan warga masyarakat berolahraga pagi seperti senam kesegaran jasmani, senam jantung sehat, joging maupun yang bersepeda dengan memilih Pantai Loang  Baloq sebagai lokasi finish. Pilihan lain yang tersedia warga masyarakat dapat berolahraga Kano maupun Dayung Sampan yang dibuat seperti Angsa karena terdapat kolam yang luasnya lumayan untuk berolahraga.
H. Samiarto, warga Sweta yang datang ke Loang Baloq karena ingin bersama keluarganya mau berolahraga joging.
"Saya sangat bersyukur ada fasilitas olahraga seperti ini terutama joging trek, ini bagus untuk kita-kita yang sudah tua, guna melancarkan peredaran darah," ungkapnya sambil berolahraga didampingi istri dan anak tercinta.
Namun satu hal yang justru harus mendapat perhatian adalah masalah kebersihan karena sangat mengganggu pemandangan saat warga sedang menikmati nuansa alam yang mendatangkan kesan bermakna, terdapat sejumlah pedagang kaki lima seperti jagung bakar, kacang rebus dan pisang rebus yang tidak memperhatikan kebersihan.
Muksin, Wakil Dan Brimob Polda NTB menekankan tentang pentingnya menjaga kebersihan, "Pedagang tidak hanya mengambil keuntungan tetapi juga, harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sisa jagung maupun sampah plastik lainnya di sembarang tempat," ujarnya sambil berolahraga. (Nasruddin/LL/AKS)




makam loang baloq


...::: MAKAM LOANG BALOQ :::...

oleh PULAU LOMBOK (Catatan) pada 29 September 2009 pukul 11:24

Hubungan masyarakat Sasak dan sejumlah makam keramat (tempat yang diberikan kharomah), sangat erat. Masyarakat Sasak misalnya, memiliki keterikatan emosional dengan makam nenek moyangnya. Karena itu, makam merupakan tempat yang dianggap memberikan nilai spiritualitas yang lebih bagus pada saat mereka melakukan hajatan. Tidak jarang, makam dijadikan tempat bernazar meminta sesuatu dan menimba ilmu.

Salah satunya di makam loang baloq. Loang Baloq bukanlah nama seseorang, tapi Loang Balok merupakan bahasa Sasak yang berarti pohon beringin yang berlubang. Pohon beringin itu sendiri diyakini sudah berumur ratusan tahun, terlihat akar dan batang yang sangat tua.

Makam Loang Baloq sebenarnya komplek pemakaman. Di komplek makam itu telah bersemayam puluhan jasad dan di lingkungan makam ditumbuhi sejumlah pohon kamboja layaknya pemakaman-pemakaman pada umumnya.

Namun, dari makam -makam yang ada, ada tiga makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu diantaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi disamping pohon beringin.
Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, sedangkan di lubang bagian samping makam Anak Yatim dan di bagian luar masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut.

Makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak sudah dikeramik putih, berbentuk empat persegi panjang dengan lubang di tengah. Di lubang tengah itulah para peziarah biasa menaburkan bunga.

Meski makam itu sudah dikelilingi batang dan akar pohon beringin, tapi untuk masuk ke makam tersebut telah dibangun pintu masuk tersendiri. Di samping pintu masuk, telah disiapkan air untuk peziarah. Disamping pintu masuk juga telah tersedia mushola.

Sedangkan makam Anak Yatim berada di luar, disamping makam Maulana Syech Abdurrazak. Makam yang masih dilingkupi batang dan akar pohon beringin itu, berada dibagian luar, hanya bersekat akar dan bagian batang pohon beringing. Ukurannya pun relatif kecil.

Sementara makam Datuk Laut, tidak berada langsung di bawah pohon beringin, tapi disamping makam Anak Yatim. Makam yang sudah dikeramik hitam itu berada di dalam bangunan permanen berukuran sekitar 3X4 meter.

Data Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Mataram, berdasarkan sejarah, pada tahun 1866, seorang ulama besar bernama Maulana Syech Gaus Abdurrazak yang berasal dari jazirah Arab datang ke Palembang.

Dari Palembang, ulama besar itu melanjutkan perjalanan dan mendarat di pesisir Pantai Ampenan, Kota Mataram. Ketika berada di daerah itu Maulana Syech Gaus Abdurrazak menyampaikan petuah-petuah yang bersumber pada ajaran Islam. Ajaran tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat, tidak hanya di Mataram tapi juga di Pulau Lombok.

Makam-makan tersebut hingga kini sering dikunjungi para peziarah dari Pulau Lombok maupun dari daerah lain. Para peziarah yang datang ke makam biasanya berdoa semoga arwah beliau diterima disisi Allah Swt.

Makam Loang Baloq berada di Kelurahan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram. Komplek makam itu tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya sekitar tiga kilometer.

Untuk menuju komplek makam Loang Balok, sangat mudah, karena kompek makam dan pantai Ampenan hanya terbelah oleh jalan lingkar Kota Mataram yang sudah beraspal.

Beberapa Tujuan Berkunjung Ke Makam Loang Baloq
Menurut Agus Fathurahman, salah satu pengunjung ke makam loang baloq.

1. masyarakat yang biasa melakukan tradisi nyekar. Untuk tujuan ziarah ini bisa dilakukan ke makam tokoh-tokoh yang memiliki karisma. Jika makam itu kemudian disebut keramat, itu artinya bahwa makam yang dituju merupakan makam orang yang diberi kharomah oleh Allah.
2. Kunjungan dilakukan karena masyarakat memiliki keterikatan emosional terhadap kewalian seseorang. Sebagai contoh masyarakat selatan yang punya keterikatan dengan makam Wali Nyatok, termasuk pula makam Ketak di Muncan, Lombok Tengah. Ada pula kecenderungan mereka yang berkunjung ke Batulayar, makam TGH Lopang, TGH Hambali, TGH Ali Batu Sakra Lombok Timur, dan lain-lain.
3. mereka yang melakukan kunjungan atas dasar garis keturunan ilmu. Hal ini biasa dilakukan para penganut tarekat.

Beragam tujuan warga masyarakat berkunjung ke makam keramat tidak lepas dari keyakinan mereka atas sesuatu hal. "Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan dari tujuan, itu bukan lagi urusan manusia, melainkan urusan Allah. Persoalan syirik tidaknya adalah urusan Tuhan. Jadi tidak bisa kita katakan apakah yang berkunjung ke makam keramat itu orang-orang syirik atau tidak," cetusnya

taman narmada

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.
Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah(mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta(air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.
Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara menyeluruh tidak mungkin dilakukan. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.
Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.
Kompleks Taman Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman Narmada dari gerbang utama.
Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman jabalkap, yang di dalamnya terdapat telaga kembar. Di bagian selatan jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman jabalkap dengan halaman mukedes. Pada halaman mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji(salah satu diantara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman pasarean. Di halaman paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
Di sebelah timur halaman pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.
Sebelah selatan halaman pasarean terdapat halaman patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.
Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu.
Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.

budaya presean sasak lombok


Presean merupakan budaya simbol kejantanan pemuda suku Sasak di pulau Lombok. Acara ini berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan atau biasa disebut Pejalin serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras yang biasa di sebut dengan Ende. Petarung biasa di sebut dengan Pepadu dan wasit pinggir disebut Pekembar Sedi dan wasit tengah disebut Pekembar.
Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan di depan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena.

Presean ini bermula hanya upacara adat dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan dulu sehabis mengalahkan lawan di medan perang.

Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya. Presean ini sangat unik ketika di padukan gaya bela diri yang di pragakan oleh para Pepadu.

Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama Pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan didepan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena. Sambil menari-nari di iringi dengan musik gamelan (musik Lombok), kedua Pepadu saling menghalau lawan dengan penjalin tanpa rasa cemas ataupun takut akan luka atau cedera. Uniknya Presean ini para peserta tidak pernah disiapkan, para penonton pun bisa ikut serta mengambil alih menjadi seorang petarung.

Aturan mainnya juga tidak membuat para petarung bingung, hanya tidak boleh memukul bagian bawah perut. Kalau Pepadu (petarung) kena kepala sampai bocor berarti dia dianggap K.O dan pertandingan tidak boleh di lanjutkan lagi walaupun Pepadu tidak mau menyerah.

Hadiah yang di perebutkan tidak seberapa kalau dibandingkan dengan luka yang mereka derita tapi banyak juga pemuda yang ikut ambil bagian dalam pertandingan ini.

Tarian rotan dari Lombok ini sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun temurun. Awalnya merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual untuk memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi yang dalam perkembangan kemudian sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati. Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai sering dilombakan.

Pertandingan diakhir dengan bersalaman dan berpelukan antar petarung. Ini sebagai tanda bahwa mereka tidak menaruh dendam karena semua hanyalah permainan.

KELENGKAPAN PERESEAN dan PEKEMBAR


Ada 2 alat yang dipakai dalam Presean, yaitu:

Sebuah perisai (Ende) dipegang dengan tangan sebelah, tangan disebelah lainnya lagi memegang alat pukul yang terbuat dari sebilah rotan.

Jalannya pertarungan ini dipimpin oleh seorang Pekembar (wasit), dan Pekembar ini ada dua macam:

  1. Pekembar Sedi atau pinggir ini akan menanding pasangan bertarung,
  2. Pekembar Tengaq yang akan memimpin pertandingan.


Pekembar memimpin pertandingan berdasar awiq-awig (aturan dan kode etik) yang isinya tentang sistem ronde (tarungan), biasanya pepadu bertarung dalam 5 ronde atau 4 ronde, atau sesuai kesepakatan yang ditentukan. Bagi para pemula bisa bermain dalam 2 ronde. Pertarungaan diakhiri dengan tiupan pluit yang ditiup oleh Pekembar Tengaq (yang memimpin pertandingan).

KESENIAN PENDUKUNG

  • ALAT MUSIK PERESEAN
Musik tradisional yang mengiringi terdiri dari beberapa alat musik: 
2 buah Gendang
1 buah Petuk
1 set Rencek
1 buah Gong
Suling
Suara alunan suling ini sangat membuat suasana menyayat-nyayat ketika pertandingan dilangsungkan, seolah suara angin seruling itu menjadi irama pukulan dan tangkisan yang berseliweran di angkasa.

  • GENDING PERESENAN
Unsur gending sangat penting dalam peresean, dan setidaknya kita jumpai ada 3 macam yang umum mengalun di arena peresean :
  1. Gending Ngadokang atau Gending Rangsang dimainkan pada saat Pengadok (Pencari Pepadu) mencari Pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding.
  2. Gending Mayuang yaitu gending pemberi tanda bahwa sepasang Pepadu telah siap untuk berlaga.
  3. Gending Beradu merupakan gending yang iramanya 'bongbong' atau membakar semangat dan menyulut serta mendidihkan darah Pepadu. Penonton pun bersorak ketika gending ini mulai bertalu. Pertarungan pun di mulai.
BUSANA ADAT PERESEAN
Dalam pertandingan Presean tradisional, ada busana adat Presean yang juga sangat dijaga dan mesti dipenuhi seperti :
  1. Sapuk batik (ikat kepala dari kain batik)
  2. Kereng (kain).
  3. Bebet (kain ikat yang mengikat kereng, biasanya tak lupa diselipkan Bebadong atau jimat kesaktian sebagai pemunah sakit atau membangun kharisma dan kekuatan magis.
Unsur kesenian inilah yang membuat kita membedakan bahwa Presean bukan merupakan tarung jalanan, bukan keliaran atau keganasan tapi sebuah budaya seni yang sangat mendalam dalam suku Sasak.

wisata desa sade

Wisata Desa Adat Sade



Salam Anak Sasak

Selain terkenal dengan wisata alamnya, Lombok juga memiliki wisata adat dan budaya yang dapat dikunjungi  para wisatawan, baik asing maupun lokal. Ya, wisata budaya kali ini adalah mengunjungi desa adat Sade yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah.
Welcome to Sade | Image by: Fazword
Sade merupakan nama perkampungan warga suku sasak yang masih menampilkan ciri khas suku Sasak secara langsung, yang paling terlihat adalah penggunaan rumah adat Sasak sebagai rumah seluruh warga di sini. Terletak di kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, perkampungan ini dihuni oleh +- 750 jiwa. Sade sangat mudah untuk dikunjungi. Dari Bandara Internasional Lombok, dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya membutuhkan waktu antara 15-20 menit ke arah timur Bandara. Dari Mataram, hanya memakan waktu tempuh kurang lebih satu jam dengan berkendara melalui jalur utama menuju pantai Kuta dan Tanjung Ann. Sebagai tambahan informasi, bagi Anda yang akan berkunjung ke Pantai Kuta atau Pantai Tanjung Ann, Anda akan melewati Sade terlebih dahulu sebelum sampai di pantai tersebut.

Tiba di depan perkampungan, Anda akan langsung disambut pemandu wisata yang merupakan warga asli Sade. Pemandu di sini bukanlah pemandu berbayar alias gratis. Anda akan langsung diajak masuk ke perkampungan, tapi di depan gerbang Anda perlu mengisi buku tamu dan memasukkan uang donasi seikhlasnya untuk pengembangan dan pelestarian kampung. Pemandu tadi akan membawa Anda berkeliling kampung, melihat rumah-rumah adat di sana, melihat proses penenunan kain songket khas sasak atau yang disebut proses Nyesek, dan bahkan membawa Anda yang ingin berbelanja oleh-oleh kepada penjual yang ada di dalam perkampungan.

Oke, kita mulai melangkah ke dalam perkampungan. Sepanjang jalan yang dilalui adalah celah antara rumah-rumah adat masyarakat di sini. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan pekarangan depan rumahnya untuk berjualan souvenir khas Sasak. Sangat membantu para wisatawan yang ingin membeli buah tangan dari sini karena banyaknya variasi yang dapat dipilih. Paling awal kita akan berkenalan dengan rumah adat yang disebut sebagai Bale Tani. Bale Tani merupakan rumah tinggal bagi masyarakat di sini, terdiri dari dua lantai, berdindingkan anyaman bambu, beratap alang-alang, dan berlantai campuran tanah dengan kotoran kerbau/sapi.

Jejeran Bale Tani Sade | Image by: Fazword
Kita bahas satu-persatu. Lantai pertama disebut juga Bale Luar adalah lantai rumah yang digunakan untuk menyambut tamu, atau bagian rumah paling depan. Sedangkan lantai atas/dua disebut juga Bale Dalam adalah tempat tidur anak perempuan dan juga dapur, dimana di sini terdapat dua kamar. Lantai yang terbuat dari campuran tanah liat dengan kotoran sapi/kerbau, mungkin gambaran awal kita adalah kotor ataupun jorok. Tapi, tunggu dulu karena kotoran sapi yang telah dicampur tanah ini tidaklah berbau, bahkan berfungsi sebagai pengganti semen yang dapat menimbulkan hawa hangat dalam rumah. Lantai ini haruslah selalu diganti atau diperbaharui secara berkala untuk menjaga kondisinya bagus. Atap rumah yang terbuat dari alang-alang tidaklah menjadikan rumah ini bocor ketika hujan, bahkan menurut guide yang menemani saya dan seorang teman menjelaskan bahwa bagaimanapun lebatnya hujan, tidak akan bisa menembus atap alang ini, kecuali jika ada bagian yang bolong. Kemudian dinding dari anyaman bambu menjadikan rumah lebih sejuk karena sirkulasi udara lebih lancar. Tambahan informasi, rumah ini hanya memiliki satu pintu di bagian depan.

Lanjut, kita diperkenalkan dengan sebuah bangunan yang lebih tinggi dari Bale Tani, tapi bukanlah berfungsi  utama sebagai rumah. Ya, inilah Lumbung.
Lumbung | Image by: Fazword

Lumbung | Image by: Fazword
Lumbung inilah yang dijadikan logo Lombok sebenarnya. Bentuk atap Lumbung banyak ditiru oleh bangunan-bangunan pemerintahan. Hampir seluruh bangunan pemerintahan di Lombok mengikuti bentuk atap Lumbung sebagai atap paling depannya, atau paling tidak gapura bangunan tersebut berbentuk seperti Lumbung.
Lumbung ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan, dimana bagian atapnya merupakan ruangan yang dapat dijadikan tempat menyimpan hasil panen atau perabotan rumah tangga masyarakat. Di bagian bawahnya, terdapat semacam serambi yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat, atau sekedar duduk-duduk.

Perjalanan mengelilingi kampung kita lanjutkan, kali ini agak lebih ke dalam, atau tepatnya semakin ke atas karena bentuk perkampungan ini adalah menanjak ke atas. Di puncak paling atas, terdapat masjid. Masyarakat Sade adalah masyarakat Islam, sehingga keberadaan masjid adalah keharusan. Masjid di sinipun kembali menampilkan ciri khas suku Sasak dengan beratapkan alang-alang dan kubahnya berupa setengah gentong terbuat dari tanah, yang orang-orang di sini menyebutnya Beke atau Selau. 


Masjid Kampung Adat Sade | Image by: Fazword
Selesai dari atas, kita dapat kembali ke depan sambil mencari oleh-oleh untuk dibeli. Oleh-oleh di sini ada banyak variasi, seperti dijelaskan di awal bahwa juga ada banyak warga yang menjualnya. Paling utama adalah kain khas Sasak. Di sini kita selain melihat yang sudah jadi dan siap beli, juga dapat melihat proses pembuatannya karena semua kain di sini adalah murni Home Made langsung di rumah warga Sade.

Gulung Benang | Image by: Fazword
Gulung benang adalah proses menggulung kapas menjadi benang siap pakai untuk menenun. Benang-benang hasil gulungan tadi kemudian siap pakai, entah itu setelah diwarnai ataupun murni benang putih.

Perkakas Menenun (Nyesek) | Image by: Fazword
Proses menenun dalam masyarakat Sasak dikenal sebagai proses Nyesek. Nyesek dilakukan oleh perempuan yang masih perawan, artinya seseorang tidak boleh me-Nyesek jika ia telah menikah. Peralatan me-nyesek semuanya adalah perkakas tradisional terbuat dari kayu tanpa sentuhan mesin sedikitpun. Setelah di-sesek, kain jadi akhirnya dapat dipasarkan atau dipakai oleh si Penenun dan keluarganya. Hasil tenunan dapat berupa Songket, taplak meja, selendang/syal, atau kain sarung.

Hasil tenunan masy. Sade | Image by: Fazword
Bagi Anda yang ingin membeli kain tradisional di sini, dapat disesuaikan dengan selera juga budget, karena beda jenis dan ukuran kain, beda juga harganya. Biasanya penjual yang kita tanyai akan memberikan harga awal dan sangat terbuka akan tawaran dari sang pembeli. Di sinilah pembeli dapat menawar sesuai harga yang diinginkannya, sampai tercapai kesepakatan harga.

Selain membeli kain tradisional, wisatawan juga dapat membeli souvenir-souvenir seperti gantungan kunci, gelang, kalung, hiasan dinding, topeng, patung, sampai miniatur rumah adat.

Souvenir (gelang, gantungan kunci, dsb) | Image by: Fazword
Oleh-oleh desa Adat Sade | Image by: Fazword
Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan tingkat kerumitan dan bahan yang digunakan. Di antara souvenir-souvenir ini, Anda pasti akan menjumpai gantungan kunci ataupun miniatur tokek. Untuk diketahui, Tokek adalah lambang keberuntungan warga Sasak. Gantungan kunci biasanya dibuat dari tanduk sapi/kerbau, kayu, bahkan dari kerang. Tentu saja masing-masing memiliki keunggulan yang dapat menarik minat wisatawan sekalian.

Selesai berbelanja, dan seluruh urusan telah selesai, kita dapat mengakhiri trip budaya kali ini. Tapi, jika Anda ingin berbincang dengan pemandu atau masyarakat sekitar juga bisa, karena mereka sangat welcome terhadap keingintahuan kita akan budaya Sasak. Itulah salah satu keunggulan berwisata.

Jika telah selesai, pemandu akan membawa kita ke depan kampung dan melepas kita dengan penuh senyum bahagia atas kunjungan kita ke kampungnya. Jangan lupa ucapkan terima kasih dalam bahasa Sasak yaitu Matur Tampi Asih. Sang pemandu dan masyarakat akan menjawab Sami Sami.

air terjun senang gila KLU

Air Terjun Sendang Gila (baca gile) terletak di ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter.  Air terjun ini terdiri dari dua tingkatan, dimana tingkat pertama muncul dari atas tebing dan jatuh ke dasar kolam dibawahnya.  Selanjutnya dari kolam ini air meluncur ke bawah membentuk tingkatan kedua dan jatuh membentuk sungai yang ada di bawahnya. Dasar air sungai ini relatif datar, sehingga banyak orang yang mandi di bawah air terjun.  Lokasi wisata ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Konon nama Sendang Gila diambil dari cerita penduduk setempat yang secara tidak sengaja menemukan air terjun ini kala memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan.

Hal menarik lainnya yang membuat air terjun ini berbeda adalah para penduduk setempat mempercayai bahwa air terjun ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya apabila membasuh muka atau mandi dengan air terjun tersebut.

Tak jauh dari Air Terjun Sendang Gila, di lokasi ini juga akan ditemui dua air terjun lain yaitu Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Batara Lejang.  Posisi keduanya berada di atas air terjun ini ke arah hulu.
Lokasi

Terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 8° 21' 23.61" S  116° 18' 51.54" E 


Aksesbilitas

Berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram.  Untuk menuju ke desa Senaru diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram.  Ada dua rute yang bisa ditempuh untukj menuju kesana, yaitu pertama melalui Pusuk dan kedua melalui Pantai Senggigi.  Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi ini. Oleh sebab itu para pengunjung biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil atau motor yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara).

Selanjutnya dari pintu masuk di desa Senaru ke lokasi air terjun, pengunjung harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga melalui sebuah lembah yang cukup terjal dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit.  Perjalanan alternatif (biasanya rute pulang) yang paling menyenangkan adalah menyelusuri pinggir lembah yang agak curam mengikuti saluran irigasi dan menyebrangi jembatan irigasi terbuat dari beton setinggi 50 m.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 5000/orang.

Fasilitas dan Akomodasi


Di kawasan objek wisata ini memang tidak terlalu banyak fasilitas yang tersedia, kecuali hanya ada satu toilet dan tempat ganti pakaian serta sedikit berugak atau rumah panggung kecil untuk berteduh.  Disarankan untuk membawa makanan atau membeli dulu di warung-warung kecil di lapangan parkir dekat pintu masuk kerena di lokasi air terjun tidak ada yang menjual minuman atau makanan kecil tersebut.

Jangan berharap menemukan penginapan di sana. Sebagai ganti, ada camping ground untuk mendirikan tenda.
  Jikalau ingin menginap, tempat terdekat berada di Desa Senaru berupa home stay.   Harga perkamar tidak terlalu mahal berkisar Rp. 150.000 - 200.000 per malam.

air terjun kerta gangga KLU

Air Terjun Kerta Gangga - Lombok Utara






Air Terjun Kerta Gangga memiliki dua tingkatan, satu di bawah dan dua di atas.  Untuk tingkatan yang di atas letaknya berdampingan, akan tetapi yang satu letaknya agak tersembunyi, dimana untuk mencapainya harus melewati jembatan bambu kecil.  Masing- masing ketinggian Air Terjun Kerta Gangga mencapai 35 hingga 40 meter, dengan nuansa yang alami dan elok.
Lokasi

Terletak di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Peta dan Koordinat GPS:
 
Aksesbilitas

Berjarak sekitar 42 km arah utara dari kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam saja, atau kurang lebih 7 km dari pusat pemerintahan Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Rute perjalanan sebagai berikut Mataram- Pemenang-Tanjung-Gondang-Lendang Bagian-Penjor-Kertaraharja.

Untuk mencapai lokasi objek wisata tersebut, dapat mempergunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan kondisi jalan relatif baik, hanya pada 2 km terakhir menjelang tiba di lokasi jalannya kurang bagus.

Selanjutnya dari areal parkir perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan yang menanjak sejauh kira-kira 500 m (sekitar 10 menit waktu tempuhnya) hingga tiba di lokasi air terjun berada.


Tiket dan Parkir

Tiket masuk sebesar Rp 2000 per orang dan biaya parkir Rp 1000 untuk kendaraan roda dua.Fasilitas dan Akomodasi

Fasilitas umum dan infrastruktur jalan yang kurang memadai menyulitkan untuk dapat menjangkau kawasan air terjun ini.