Sate Tanjung, Sate Ikan Yang Super Enak
Sate Tanjung adalah kuliner khas
Lombok yang unik. Jika biasanya kita makan sate dari daging sapi, ayam
atau kambing tetapi sate khas Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat ini menggunakan ikan. Rasanya? Jangan ditanya, gurih dan pedas.
Sate Tanjung biasanya berasal dari ikan
Cakalang atau ikan Langoan. Jika Cakalang sedang jarang dijumpai di
pasaran, maka ikan Langoan-lah yang dipakai. Selain Cakalang dan
Langoan, ada ikan Marlin yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk Sate
Tanjung. Berat seekor ikan Marlin ini bisa mencapai 40-50 kilogram. Ikan
seharga Rp. 800 ribu itu per 10 kilonya bisa digunakan untuk membuat
sate sebanyak 500 tusuk. Untuk membuat sate ini, pertama-tama bersihkan
sisik, tulang dan duri ikan. Setelah itu diiris kecil-kecil, dibasahi
dan diberikan bumbu yang terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe,
lengkuas, kemiri, garam, dan cuka. Sebelumnya bumbu-bumbu itu harus
digiling terlebih dahulu. Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan
santan kelapa kental. Tiga bahan itu diaduk hingga menjadi tepung. Jika
sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu. Setiap tusuk berisi
5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa. Supaya
harum, jangan lupa diberi perasan daun jeruk nipis.
Untuk mendapatkan sate ini amatlah mudah.
Para penjual Sate Tanjung biasa berjajar di pinggir jalan sekitar pasar
Tanjung atau sekitar Terminal Tanjung. Harga per tusuknya Rp. 500 atau
jika ingin memesan satu porsi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 10
ribu. Rata-rata penjual Sate Tunjung ini akan mangkal sejak pukul 14.00
hingga 21.00 waktu setempat. Jika Anda ingin merasakan gurihnya Sate
Tanjung langsung di daerah asalnya, Lombok Utara dapat ditempuh dengan
motor atau mobil selama kurang lebih 1 jam.
Nikmat banget rasanya kak
BalasHapusEnak