Perpustakaan Akpar Mataram :))
Inilah salah satu ruang perpustakaan yang ada di kampus akpar mataram.
Di dalam perpustakan terdapat begitu banyak buku-buku yang behubungan
dengan ilmu kepariwisataan. Sehingga ketika mahasiswa mendapat tugas
dari dosen bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk mencari tugas dari
berbagai refrensi. Perpustakaan sebagai tempat mencari dan menggali ilmu
disediakan untuk seluruh mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang gemar
membaca dan aktif. Suasananya yang nyaman dan aman membuat mahasiswa
betah berada didalamnya
Kamis, 11 April 2013
pembangunan gedung akpar mataram
AKPAR MATARAM new building:))
Tidak menutup kemungkinan lama semakin lama kampus AKPAR mataram akan
terus menerus berkembang seiring dengan berkembangnya industri
pariwisata di pulau Lombok NTB. Akademi Pariwisata Mataram saat ini
banyak sekali diminati oleh orang-orang yang ingin bergelut di dunia
pariwisata. New building ini di bangun karena tidak lama lagi di Kampus
Akademi Pariwisata mataram ini akan diadakanya jurusan S1 perhotelan.
Bagi mahasiswa yang tamatan D3 dapat melanjutkan S1 untuk memperbanyak
ilmu pengetahuan tentang dunia Pariwisata masa ini yang telah banyak
diminati oleh masyarakat.
MUSHOLA AKPAR
MUSHOLLAH AKPAR:)) (Tempat beribadah bagi umat islam)
Di kampus akpar mataram juga menyediakan Mushollah sebagai tempat beribadah bagi mahasiswa/wi yang beragama islam. Mushollah yang bersih dan terawat membuat mahasiswa merasa nyaman ketika melaksanakan ibadahnya. Di kampus akpar mataram para dosen tak hanya membimbing mahasisawanya untuk berkopetensi dalam bidang pariwisawa saja tetapi juga harus berkopeten dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan ajaran masing-masing. Tidak terkecuali baik untuk mahasiswa yang hindu, kristen maupun yang islam.
Di kampus akpar mataram juga menyediakan Mushollah sebagai tempat beribadah bagi mahasiswa/wi yang beragama islam. Mushollah yang bersih dan terawat membuat mahasiswa merasa nyaman ketika melaksanakan ibadahnya. Di kampus akpar mataram para dosen tak hanya membimbing mahasisawanya untuk berkopetensi dalam bidang pariwisawa saja tetapi juga harus berkopeten dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan ajaran masing-masing. Tidak terkecuali baik untuk mahasiswa yang hindu, kristen maupun yang islam.
AREA PARKIR AKAPAR
PARKING AREA ( Tempat Parkir Masiswa )
Tempat parkir merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keamanan
lingkungan di area kampus. Di kampus Akpar Mataram memiliki tempat
parkir yang cukup besar dan bentuknya memanjang, dengan adanya tempat
parkir maka motor-motor mahasiswa/wi dapat di tata dengan rapi, sehingga
dapat membentuk lingkungan yang indah, teratur dan rapi. Motor
mahasiswa dijamin keamanannya karena di Akpar Mataram juga memiliki
Security yang tiap saat dapat mengontrol motor-motor mahasiswa yang
berada di tempat parkir.
PROSES BELAJAR DI DALAM KELAS
Suasana belajar dalam kelas:))
Ruang belajar di kampus akpar mataram sangat nyaman, masing-masing mahasiswa duduk di bangku sendiri yang ergonomis dengan tertib dan rapi. Ruang belajar yang dilengkapi dengan kipas angin membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman.Di dukung dengan dosennya yang memiliki usaha dan tekad yang kuat untuk menjadikan mahasiswanya sebagai mahasiswa yang berdaya saing tinggi membuat para dosen tidak pernah lelah menjadikan kita sebagai mahasiswa yang berkopeten dalam bidangan jurusan yang kita geluti. Proses belajar mengajar yang diberikan sangat memuaskan.Didukung juga dengan mahasiswa/wi yang begitu aktif dalam berdiskusu dan beragumen. Yaa walaupun kadang ada mahasiswa yang suka ribut di kelas tapi itu tidak menghalangi proses belajar mengajar di kelas.
Ruang belajar di kampus akpar mataram sangat nyaman, masing-masing mahasiswa duduk di bangku sendiri yang ergonomis dengan tertib dan rapi. Ruang belajar yang dilengkapi dengan kipas angin membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman.Di dukung dengan dosennya yang memiliki usaha dan tekad yang kuat untuk menjadikan mahasiswanya sebagai mahasiswa yang berdaya saing tinggi membuat para dosen tidak pernah lelah menjadikan kita sebagai mahasiswa yang berkopeten dalam bidangan jurusan yang kita geluti. Proses belajar mengajar yang diberikan sangat memuaskan.Didukung juga dengan mahasiswa/wi yang begitu aktif dalam berdiskusu dan beragumen. Yaa walaupun kadang ada mahasiswa yang suka ribut di kelas tapi itu tidak menghalangi proses belajar mengajar di kelas.
SUASANA DI LUAR KELAS
Suasana di luar kelas kampus Akpar mataram^_^..._
Ketika sudah waktunya belajar dan dosen memberikan mata kulyah, maka
mahasiswa/wi masuk kelas dengan tertib tampa ada yang berkeliaran di
luar kelas. Pembelajaran di kampus Akpar Mataram sangalah aktive, dosen
yg slalu mengisi mata kulyah dengan tepat waktu sehingga tidah membuat
mahasiswa/wi resah dan protes. Suanan di akpar mataran sungguh tenang
sehingga para mahaswa yang lagi belar tidak terganggu konsentrasinya.
siswa/wi dapat mengikuti mata kulyah dengan tenang karena di dukung
dengan lingkungan yang tertib dan taat peraturan..:))
RESTAURAN AKPAR
RESTAURAN AKPAR MATARAM:))
CAPE AKPAR MATARAM
Cafe Akpar Mataram ^_^
Selain restauran kampus Akpar Mataram juga menediakan Cafe sebagai
sarana tempat makan dan minum, cafe yang didirikan kurang lebih 6 bulan
ini menjadi tempat mahasiswa akpar menikmati berbagai macam makanan dan
minuman, Ruangan yang tidak begitu besar tidak menjadi masalah buat
mahasiswa Akpar, karena setiap mahasiswa yang berkunjung tidak lebih
dari 10 orang skaligus karena mahasiswa yang datang saling bergantian
sehingga tidak membuat cafe mungil ini di padati dengan mahasiswa. Cafe
ini tidak hanya disediakan untuk mahasiswa Akpar tetapi bisa juga
dinikmati oleh orang2 yang dari luar kampus...:))) pokoknya Akpar selalu
memberikan yang terbaik.....^_^...
praktek bartender mahasiswa APAR MATARAM
PRAKTIK BARTENDER MAHASISWA AKPAR MATARAM
Gambar mahasiswa akpar mataram sedang melakukan praktik menjadi seorang bartender profisional yang sesuai dengan standar prosedur yang ada dihotel, yang meracik meniman sesuai dengan recipe dengan jenis minuman yang dipesan oleh tamu, yang dibimbing langsung oleh dosen, disini kita juga diajarkan kedisplinan dalam menjalankan pekerjaan sebagai seorang bartender agar tamu merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan kepadanya dan menghindarkan terjadinya complain tamu yang dapat merusak citra hotel.
Rabu, 10 April 2013
mataram mall
Mataram is the capital and the largest city on Lombok Island as well as being the capital of West Nusa Tenggara. The city actually consists from several different cities. Ampenan in the west of lombok, Mataram in the center, Cakranegara (Cakra) and Sweta in the east. Ampenan has most of city sights, including Nusa Tenggara Barat museum, which can give a good overview of the Lombok culture. Cakra is the best place for eating, sleeping and shopping. It also has the Water Palace and the largest temple in Lombok, Meru Purse. Mataram is the administrative centre and Sweta is the transport connection of the whole island. As a center of government administration, Mataram has many large, impressive public buildings and substantial houses.
The city also has transportation and shopping facilities. You can get around Mataram by horse and cart if you like. The main square is used for art exhibitions and wayang kulit performances. In other parts of Mataram, there are a variety of traditional markets and villages that produces traditional craftwork like potteries, basket ware and hand weavings like gold threaded sarongs, and tenun ikat. Highlights in Mataram include the beautiful Mayura Gardens and Mataram Mall. The mall is Lombok's main shopping spot and the place to stock up before going on an expedition.
Mataram Mall is being popular for both shopping and eating. It is also the place for standard shopping and grocery shopping. Mataram Mall is the only mall in the entire city of Lombok. There are two international fast food outlets such as KFC and McDonald's and a Hero supermarket which sells more variety of goods than in small shops. These two outlets are the only international fast food that you can found in Lombok. Prices are quite reasonable than buying in small shops.
At Mataram Mall, you will also find several ATMs to withdraw cash and they accept other cards provided. It has PLUS, CIRRUS, VISA, MASTERCARD. You can find ATM’s at several places throughout the city and only in Mataram city. There is no ATM or Bank at Gili Islands. So it’s best for you to draw money first before coming to Villa Ombak in Gili Trawangan.
ayam bakar taliwang
Tak lengkap liburan Anda di Lombok jika
belum merasakan kedasyatan Ayam Taliwang. Makanan khas Nusa Tenggara
Barat ini merupakan hidangan kerajaan yang kini menjadi makanan rakyat.
Rugi jika Anda tak mencicipinya. Hidangan ini biasanya disajikan bersama
Plencing Kangkung.
Masakan Ayam Taliwang memang bisa Anda
temui dimana saja, seperti halnya masakan Padang yang sudah lazim ada di
kota-kota lain. Namun, tahukah Anda bahwa dalam memasak Ayam Taliwang
tidak boleh sembarangan? Itu mengapa, Ayam Taliwang yang kita cicipi
saat liburan di Lombok selalu terasa lebih enak dibandingkan dengan jika
makan tempat lain.
Memasak Ayam Taliwang sebaiknya
menggunakan ayam kampung bukan ayam ras. Umur ayam yang digunakan untuk
menu utama juga tidak boleh terlalu tua. Ayam yang baru beranjak dewasa
atau yang baru dipisah dengan induknya pada usia tiga atau empat bulan
adalah yang paling cocok untuk dimasak. Masalah umur ini berhubungan
dengan rasa. Ayam Taliwang yang masih muda akan terasa lebih manis tanpa
bumbu bergula atau tanpa proses menjadi empuk.
Nah, Ayam Taliwang biasanya dimasak
dengan beberapa pilihan yakni digoreng, dipanggang atau dibakar. Yang
digoreng dan dibakar, ayamnya utuh tidak dipotong dan tidak boleh
menggunakan alat modern seperti kompor gas. Para penjual Ayam Taliwang
di Lombok biasanya memasak menggunakan kayu bakar dengan kualitas kelas
satu seperti kayu kopi atau kayu nangka. Kayu jenis ini memberikan aroma
lebih enak dan nyala api yang lebih lama. Jika menggunakan kompor gas
atau arang, aroma yang dihasilkan akan berbeda. Saat menggoreng, mereka
menggunakan minyak kelapa asli dalam jumlah banyak dengan api besar.
Untuk ayam bakar, caranya lain lagi. Pertama, ayam dibakar menggunakan
api dari sabut kelapa kemudian baru dibakar dengan arang. Dengan cara
seperti ini, Ayam Taliwang akan memiliki aroma yang berbeda daripada
langsung dibakar dengan arang.
Selain
cara membakar dan menggoreng yang agak rumit, kelezatan ayam taliwang
juga terletak di bumbunya yang super pedas. Dua jenis bumbu yang
digunakan untuk hidangan ini adalah “pelecingan” dan “pelalah”.
Pelecingan adalah bumbu yang agak pedas dibuat dari cabai merah dan
kecil, garam, terasi dan kemiri. Sedangkan pelalah menggunakan santan
dan sedikit terasi, digoreng bersama ayam yang sudah dipotong. Bumbu ini
rasanya tidak terlalu pedas. Lauknya beberoq, yakni berupa lalapan
terung, mentimun dan bawang merah yang dirajang serta dicampur bumbu
sambal tomat. Konon katanya, jika sambal tidak menggunakan cabai asli
Lombok, maka rasanya pun akan berbeda.
Sebagai makanan khas Lombok, ayam
taliwang pun menyimpan histori yang panjang. Masakan ini pertama kalinya
diperkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang ditempatkan di Lombok
pada jaman Raja Karangasem. Masakan ini kemudian menjadi terkenal
berkat mendiang Papuq Maknawiyah seorang penjual nasi ayam dari kampung
(karang) Taliwang Lombok. Papuq atau dalam bahasa Lombok artinya nenek
berjualan di pasar Cakranegara hingga akhirnya berpindah jualan di rumah
seiring dengan makin menua usianya. Setelah tiada, racikan bumbu ayam
taliwang ini dilestarikan melalui Rumah Makan Ayam Taliwang di kompleks
pertokoan Cakranegara milik Muhibin Murad yang tak lain adalah saudara
jauh Maknawiyah. Rumah makan yang ada sejak tahun 1966 itu menjadi
satu-satunya warung ayam taliwang saat itu. Kini, rumah makan ayam
taliwang sudah menjamur di Lombok, baik penjual kaki lima, warung biasa
hingga restoran. Beberapa diantaranya adalah penjual ayam taliwang
keturunan Muhibin Murad dan juga warga Karang Taliwang. Racikan bumbu
juru masak dari Karang Taliwang yang sudah puluhan tahun meracik Ayam
Taliwang inilah yang diyakini mempunyai rasa paling enak. Tak heran jika
kemudian rumah-rumah makan lainnya juga memesan bumbu dari Karang
Taliwang.
sate ikan tanjung KLU
Sate Tanjung, Sate Ikan Yang Super Enak
Byyustitia / / 0 comments
Sate Tanjung adalah kuliner khas
Lombok yang unik. Jika biasanya kita makan sate dari daging sapi, ayam
atau kambing tetapi sate khas Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat ini menggunakan ikan. Rasanya? Jangan ditanya, gurih dan pedas.
Awalnya,
sate ini merupakan makanan yang disajikan pada acara keagamaan maupun
hajatan perkawinan. Namun seiring dengan populernya kelezatan Sate
Tanjung, makanan ini menjadi sajian kuliner yang bisa kita nikmati
sehari-hari. Tidak itu saja, pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan
Sate Tanjung sebagai makanan khas Lombok Timur dan menjadi bagian dari
kekayaan wisata. Itu mengapa, wisatawan asing yang singgah atau tinggal
lebih lama di Lombok sangat mengenal dan mengakui kenikmatan Sate
Tanjung. Rasa khas sate Tanjung ini, konon hanya bisa diperoleh dari
masyarakat Tanjung asli. Mereka memiliki racikan khusus yang
menghasilkan cita rasa yang berbeda. Itu mengapa, jika Anda mencicipi
Sate Tanjung di luar daerah, rasanya akan jauh berbeda dengan yang asli.
Sate Tanjung biasanya berasal dari ikan
Cakalang atau ikan Langoan. Jika Cakalang sedang jarang dijumpai di
pasaran, maka ikan Langoan-lah yang dipakai. Selain Cakalang dan
Langoan, ada ikan Marlin yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk Sate
Tanjung. Berat seekor ikan Marlin ini bisa mencapai 40-50 kilogram. Ikan
seharga Rp. 800 ribu itu per 10 kilonya bisa digunakan untuk membuat
sate sebanyak 500 tusuk. Untuk membuat sate ini, pertama-tama bersihkan
sisik, tulang dan duri ikan. Setelah itu diiris kecil-kecil, dibasahi
dan diberikan bumbu yang terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe,
lengkuas, kemiri, garam, dan cuka. Sebelumnya bumbu-bumbu itu harus
digiling terlebih dahulu. Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan
santan kelapa kental. Tiga bahan itu diaduk hingga menjadi tepung. Jika
sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu. Setiap tusuk berisi
5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa. Supaya
harum, jangan lupa diberi perasan daun jeruk nipis.
Sate
Tanjung sangat nikmat pada saat masih panas bersama lontong atau nasi.
Rasa gurih dari daging dan santan serta pedas dari rempah-rempah sangat
terasa. Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar ini membuat badan
akan terasa bugar, hangat dan berkeringat. Tak ayal, banyak wisatawan
yang ketagihan untuk lagi dan lagi mencicipi Sate Tanjung.
Untuk mendapatkan sate ini amatlah mudah.
Para penjual Sate Tanjung biasa berjajar di pinggir jalan sekitar pasar
Tanjung atau sekitar Terminal Tanjung. Harga per tusuknya Rp. 500 atau
jika ingin memesan satu porsi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 10
ribu. Rata-rata penjual Sate Tunjung ini akan mangkal sejak pukul 14.00
hingga 21.00 waktu setempat. Jika Anda ingin merasakan gurihnya Sate
Tanjung langsung di daerah asalnya, Lombok Utara dapat ditempuh dengan
motor atau mobil selama kurang lebih 1 jam.
sate bulayak narmada lombok
Inilah makanan khas Lombok lainnya selain Ayam Taliwang
yang sangat terkenal itu. Ya, Sate Bulayak adalah sajian kuliner yang
harus Anda coba saat liburan di Nusa Tenggara Barat. Sate ini terbuat
dari daging sapi yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok disajikan dengan
lontong. Lezat!
Bulayak adalah sejenis lontong yang
dibungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang
seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar.
Hampir sama dengan lontong, bedanya masakan Jawa itu dibungkus dengan
daun pisang. Hampir mirip juga dengan ketupat, walaupun berbeda bentuk
karena ketupat berbentuk persegi empat. Dalam bahasa Sasak “Bulayak”
memang berarti “lontong”. Bagi beberapa orang, rasa Bulayak jauh lebih
lembut dan gurih ketimbang lontong maupun ketupat. Daun aren-lah yang
membuat aroma dan rasa Bulayak menjadi sedap dan membedakan dengan
lontong dan ketupat.
Bulayak
disajikan dengan sate daging sapi atau jeroan yang dilumuri bumbu khas
Sasak. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk,
lalu direbus dengan santan dalam jumlah dominan. Setelah itu dicampur
dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang, ketumbar, jintan dan cabai. Sate
yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar diatas arang batok kelapa.
Aroma sate yang sedang dibakar inilah yang membuat pembeli tak sabar
untuk segera melahap Sate Bulayak. Setelah matang, sate dikucuri air
jeruk nipis dan ditaruh sambal. Cara menghidangkan Sate Bulayak juga
unik. Penjual biasanya tidak menyediakan garpu maupun sendok sehingga
Anda harus menikmati sate ini dengan cara dicocol pada bumbu sate yang
sudah disediakan. Minuman paduan pas untuk Sate Bulayak adalah es kelapa
muda yang disajikan dalam batoknya tanpa ditambahi pemanis buatan.
Sedap!
Oya, racikan bumbu Sate Bulayak yang
sarat dengan cabai inilah yang membuat rasa sate tidak hanya gurih namun
juga super pedas, seperti citarasa makanan khas lombok lainnya. Bagi
Anda yang tidak biasa makan makanan pedas ada baiknya untuk tidak makan
sambalnya terlalu banyak. Walaupun diakui oleh banyak penikmat kuliner
bahwa pedasnya Sate Bulayak inilah yang membuat kita tak mau berhenti
makan hingga tandas di suapan yang terakhir.
Semula penjual Sate Bulayak hanya bisa
ditemui di Kecamatan Narmada Lombok Barat, namun kini sudah merambah ke
berbagai tempat, khususnya di objek-objek wisata seperti di halaman Pura Lingsar, Taman Narmada, Taman Suranadi, Makam Loang Baloq hingga di beberapa sudut Pantai Senggigi
serta di Jalan Udayana. Seporsi Sate Bulayak terdiri atas satu piring
sate yang berisi 10 tusuk dan 5 hingga 6 potong Bulayak dengan harga Rp.
12 ribu. Murah dan sangat terjangkau di kantong bukan?.
Lombok memberikan banyak sensasi wisata
alam dan kuliner, itulah mengapa liburan di pulau ini tidak pernah bisa
sebentar. Selama Anda berwisata, jangan lupa untuk memilih hotel yang
juga nyaman. Beberapa pilihan penginapan di Mataram yang bisa Anda diami
selama liburan adalah Bidari Hotel, Graha Ayu Hotel dan Lombok Garden Hotel.
taman loang baloq mataram
Taman Rekreasi Loang Balok, Mataram Harus Dijaga Kebersihannya
Tgl: 14/01/2013 10:03 Reporter: Nasruddin
KBRN, Mataram: Pantai Loang Baloq sebagai salah satu Pantai yang terdapat di Kota Mataram ternyata menjadi tempat yang representatif bagi warga Kota Mataram yang mau rekreasi maupun berolahraga karena fasilitasnya tersedia, disamping dapat menikmati keindahan pantai sambil ditemani secangkir kopi hangat maupun teh manis.
Pada Hari Minggu (13/1/2014) misalnya, ternyata ratusan warga masyarakat berolahraga pagi seperti senam kesegaran jasmani, senam jantung sehat, joging maupun yang bersepeda dengan memilih Pantai Loang Baloq sebagai lokasi finish. Pilihan lain yang tersedia warga masyarakat dapat berolahraga Kano maupun Dayung Sampan yang dibuat seperti Angsa karena terdapat kolam yang luasnya lumayan untuk berolahraga.
H. Samiarto, warga Sweta yang datang ke Loang Baloq karena ingin bersama keluarganya mau berolahraga joging.
"Saya sangat bersyukur ada fasilitas olahraga seperti ini terutama joging trek, ini bagus untuk kita-kita yang sudah tua, guna melancarkan peredaran darah," ungkapnya sambil berolahraga didampingi istri dan anak tercinta.
Namun satu hal yang justru harus mendapat perhatian adalah masalah kebersihan karena sangat mengganggu pemandangan saat warga sedang menikmati nuansa alam yang mendatangkan kesan bermakna, terdapat sejumlah pedagang kaki lima seperti jagung bakar, kacang rebus dan pisang rebus yang tidak memperhatikan kebersihan.
Muksin, Wakil Dan Brimob Polda NTB menekankan tentang pentingnya menjaga kebersihan, "Pedagang tidak hanya mengambil keuntungan tetapi juga, harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sisa jagung maupun sampah plastik lainnya di sembarang tempat," ujarnya sambil berolahraga. (Nasruddin/LL/AKS)
Tgl: 14/01/2013 10:03 Reporter: Nasruddin
KBRN, Mataram: Pantai Loang Baloq sebagai salah satu Pantai yang terdapat di Kota Mataram ternyata menjadi tempat yang representatif bagi warga Kota Mataram yang mau rekreasi maupun berolahraga karena fasilitasnya tersedia, disamping dapat menikmati keindahan pantai sambil ditemani secangkir kopi hangat maupun teh manis.
Pada Hari Minggu (13/1/2014) misalnya, ternyata ratusan warga masyarakat berolahraga pagi seperti senam kesegaran jasmani, senam jantung sehat, joging maupun yang bersepeda dengan memilih Pantai Loang Baloq sebagai lokasi finish. Pilihan lain yang tersedia warga masyarakat dapat berolahraga Kano maupun Dayung Sampan yang dibuat seperti Angsa karena terdapat kolam yang luasnya lumayan untuk berolahraga.
H. Samiarto, warga Sweta yang datang ke Loang Baloq karena ingin bersama keluarganya mau berolahraga joging.
"Saya sangat bersyukur ada fasilitas olahraga seperti ini terutama joging trek, ini bagus untuk kita-kita yang sudah tua, guna melancarkan peredaran darah," ungkapnya sambil berolahraga didampingi istri dan anak tercinta.
Namun satu hal yang justru harus mendapat perhatian adalah masalah kebersihan karena sangat mengganggu pemandangan saat warga sedang menikmati nuansa alam yang mendatangkan kesan bermakna, terdapat sejumlah pedagang kaki lima seperti jagung bakar, kacang rebus dan pisang rebus yang tidak memperhatikan kebersihan.
Muksin, Wakil Dan Brimob Polda NTB menekankan tentang pentingnya menjaga kebersihan, "Pedagang tidak hanya mengambil keuntungan tetapi juga, harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sisa jagung maupun sampah plastik lainnya di sembarang tempat," ujarnya sambil berolahraga. (Nasruddin/LL/AKS)
makam loang baloq
Hubungan
masyarakat Sasak dan sejumlah makam keramat (tempat yang diberikan
kharomah), sangat erat. Masyarakat Sasak misalnya, memiliki keterikatan
emosional dengan makam nenek moyangnya. Karena itu, makam merupakan
tempat yang dianggap memberikan nilai spiritualitas yang lebih bagus
pada saat mereka melakukan hajatan. Tidak jarang, makam dijadikan tempat
bernazar meminta sesuatu dan menimba ilmu.
Salah satunya di makam loang baloq. Loang Baloq bukanlah nama seseorang, tapi Loang Balok merupakan bahasa Sasak yang berarti pohon beringin yang berlubang. Pohon beringin itu sendiri diyakini sudah berumur ratusan tahun, terlihat akar dan batang yang sangat tua.
Makam Loang Baloq sebenarnya komplek pemakaman. Di komplek makam itu telah bersemayam puluhan jasad dan di lingkungan makam ditumbuhi sejumlah pohon kamboja layaknya pemakaman-pemakaman pada umumnya.
Namun, dari makam -makam yang ada, ada tiga makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu diantaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi disamping pohon beringin.
Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, sedangkan di lubang bagian samping makam Anak Yatim dan di bagian luar masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut.
Makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak sudah dikeramik putih, berbentuk empat persegi panjang dengan lubang di tengah. Di lubang tengah itulah para peziarah biasa menaburkan bunga.
Meski makam itu sudah dikelilingi batang dan akar pohon beringin, tapi untuk masuk ke makam tersebut telah dibangun pintu masuk tersendiri. Di samping pintu masuk, telah disiapkan air untuk peziarah. Disamping pintu masuk juga telah tersedia mushola.
Sedangkan makam Anak Yatim berada di luar, disamping makam Maulana Syech Abdurrazak. Makam yang masih dilingkupi batang dan akar pohon beringin itu, berada dibagian luar, hanya bersekat akar dan bagian batang pohon beringing. Ukurannya pun relatif kecil.
Sementara makam Datuk Laut, tidak berada langsung di bawah pohon beringin, tapi disamping makam Anak Yatim. Makam yang sudah dikeramik hitam itu berada di dalam bangunan permanen berukuran sekitar 3X4 meter.
Data Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Mataram, berdasarkan sejarah, pada tahun 1866, seorang ulama besar bernama Maulana Syech Gaus Abdurrazak yang berasal dari jazirah Arab datang ke Palembang.
Dari Palembang, ulama besar itu melanjutkan perjalanan dan mendarat di pesisir Pantai Ampenan, Kota Mataram. Ketika berada di daerah itu Maulana Syech Gaus Abdurrazak menyampaikan petuah-petuah yang bersumber pada ajaran Islam. Ajaran tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat, tidak hanya di Mataram tapi juga di Pulau Lombok.
Makam-makan tersebut hingga kini sering dikunjungi para peziarah dari Pulau Lombok maupun dari daerah lain. Para peziarah yang datang ke makam biasanya berdoa semoga arwah beliau diterima disisi Allah Swt.
Makam Loang Baloq berada di Kelurahan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram. Komplek makam itu tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya sekitar tiga kilometer.
Untuk menuju komplek makam Loang Balok, sangat mudah, karena kompek makam dan pantai Ampenan hanya terbelah oleh jalan lingkar Kota Mataram yang sudah beraspal.
Beberapa Tujuan Berkunjung Ke Makam Loang Baloq
Menurut Agus Fathurahman, salah satu pengunjung ke makam loang baloq.
1. masyarakat yang biasa melakukan tradisi nyekar. Untuk tujuan ziarah ini bisa dilakukan ke makam tokoh-tokoh yang memiliki karisma. Jika makam itu kemudian disebut keramat, itu artinya bahwa makam yang dituju merupakan makam orang yang diberi kharomah oleh Allah.
2. Kunjungan dilakukan karena masyarakat memiliki keterikatan emosional terhadap kewalian seseorang. Sebagai contoh masyarakat selatan yang punya keterikatan dengan makam Wali Nyatok, termasuk pula makam Ketak di Muncan, Lombok Tengah. Ada pula kecenderungan mereka yang berkunjung ke Batulayar, makam TGH Lopang, TGH Hambali, TGH Ali Batu Sakra Lombok Timur, dan lain-lain.
3. mereka yang melakukan kunjungan atas dasar garis keturunan ilmu. Hal ini biasa dilakukan para penganut tarekat.
Beragam tujuan warga masyarakat berkunjung ke makam keramat tidak lepas dari keyakinan mereka atas sesuatu hal. "Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan dari tujuan, itu bukan lagi urusan manusia, melainkan urusan Allah. Persoalan syirik tidaknya adalah urusan Tuhan. Jadi tidak bisa kita katakan apakah yang berkunjung ke makam keramat itu orang-orang syirik atau tidak," cetusnya
Salah satunya di makam loang baloq. Loang Baloq bukanlah nama seseorang, tapi Loang Balok merupakan bahasa Sasak yang berarti pohon beringin yang berlubang. Pohon beringin itu sendiri diyakini sudah berumur ratusan tahun, terlihat akar dan batang yang sangat tua.
Makam Loang Baloq sebenarnya komplek pemakaman. Di komplek makam itu telah bersemayam puluhan jasad dan di lingkungan makam ditumbuhi sejumlah pohon kamboja layaknya pemakaman-pemakaman pada umumnya.
Namun, dari makam -makam yang ada, ada tiga makam yang dikeramatkan. Makam tersebut satu diantaranya berada di dalam lubang besar yang terbentuk dari akar-akar pohon beringin, satu lainnya di lubang sisi lain, dan satu lainnya lagi disamping pohon beringin.
Makam yang berada di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, sedangkan di lubang bagian samping makam Anak Yatim dan di bagian luar masih disamping pohon beringin terdapat makam Datuk Laut.
Makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak sudah dikeramik putih, berbentuk empat persegi panjang dengan lubang di tengah. Di lubang tengah itulah para peziarah biasa menaburkan bunga.
Meski makam itu sudah dikelilingi batang dan akar pohon beringin, tapi untuk masuk ke makam tersebut telah dibangun pintu masuk tersendiri. Di samping pintu masuk, telah disiapkan air untuk peziarah. Disamping pintu masuk juga telah tersedia mushola.
Sedangkan makam Anak Yatim berada di luar, disamping makam Maulana Syech Abdurrazak. Makam yang masih dilingkupi batang dan akar pohon beringin itu, berada dibagian luar, hanya bersekat akar dan bagian batang pohon beringing. Ukurannya pun relatif kecil.
Sementara makam Datuk Laut, tidak berada langsung di bawah pohon beringin, tapi disamping makam Anak Yatim. Makam yang sudah dikeramik hitam itu berada di dalam bangunan permanen berukuran sekitar 3X4 meter.
Data Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Mataram, berdasarkan sejarah, pada tahun 1866, seorang ulama besar bernama Maulana Syech Gaus Abdurrazak yang berasal dari jazirah Arab datang ke Palembang.
Dari Palembang, ulama besar itu melanjutkan perjalanan dan mendarat di pesisir Pantai Ampenan, Kota Mataram. Ketika berada di daerah itu Maulana Syech Gaus Abdurrazak menyampaikan petuah-petuah yang bersumber pada ajaran Islam. Ajaran tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat, tidak hanya di Mataram tapi juga di Pulau Lombok.
Makam-makan tersebut hingga kini sering dikunjungi para peziarah dari Pulau Lombok maupun dari daerah lain. Para peziarah yang datang ke makam biasanya berdoa semoga arwah beliau diterima disisi Allah Swt.
Makam Loang Baloq berada di Kelurahan Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram. Komplek makam itu tidak jauh dari pusat kota Mataram, hanya sekitar tiga kilometer.
Untuk menuju komplek makam Loang Balok, sangat mudah, karena kompek makam dan pantai Ampenan hanya terbelah oleh jalan lingkar Kota Mataram yang sudah beraspal.
Beberapa Tujuan Berkunjung Ke Makam Loang Baloq
Menurut Agus Fathurahman, salah satu pengunjung ke makam loang baloq.
1. masyarakat yang biasa melakukan tradisi nyekar. Untuk tujuan ziarah ini bisa dilakukan ke makam tokoh-tokoh yang memiliki karisma. Jika makam itu kemudian disebut keramat, itu artinya bahwa makam yang dituju merupakan makam orang yang diberi kharomah oleh Allah.
2. Kunjungan dilakukan karena masyarakat memiliki keterikatan emosional terhadap kewalian seseorang. Sebagai contoh masyarakat selatan yang punya keterikatan dengan makam Wali Nyatok, termasuk pula makam Ketak di Muncan, Lombok Tengah. Ada pula kecenderungan mereka yang berkunjung ke Batulayar, makam TGH Lopang, TGH Hambali, TGH Ali Batu Sakra Lombok Timur, dan lain-lain.
3. mereka yang melakukan kunjungan atas dasar garis keturunan ilmu. Hal ini biasa dilakukan para penganut tarekat.
Beragam tujuan warga masyarakat berkunjung ke makam keramat tidak lepas dari keyakinan mereka atas sesuatu hal. "Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan dari tujuan, itu bukan lagi urusan manusia, melainkan urusan Allah. Persoalan syirik tidaknya adalah urusan Tuhan. Jadi tidak bisa kita katakan apakah yang berkunjung ke makam keramat itu orang-orang syirik atau tidak," cetusnya
taman narmada
Taman Narmada terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten
Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Taman yang luasnya sekitar 2
ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok,
Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang
diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November).
Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat
peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.
Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah(mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta(air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.
Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara menyeluruh tidak mungkin dilakukan. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.
Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.
Kompleks Taman Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman Narmada dari gerbang utama.
Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman jabalkap, yang di dalamnya terdapat telaga kembar. Di bagian selatan jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman jabalkap dengan halaman mukedes. Pada halaman mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji(salah satu diantara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman pasarean. Di halaman paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
Di sebelah timur halaman pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.
Sebelah selatan halaman pasarean terdapat halaman patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.
Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu.
Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.
Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah(mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta(air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.
Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara menyeluruh tidak mungkin dilakukan. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.
Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.
Kompleks Taman Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman Narmada dari gerbang utama.
Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman jabalkap, yang di dalamnya terdapat telaga kembar. Di bagian selatan jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman jabalkap dengan halaman mukedes. Pada halaman mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji(salah satu diantara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman pasarean. Di halaman paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, pawargan, Balai Terang. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
Di sebelah timur halaman pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.
Sebelah selatan halaman pasarean terdapat halaman patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.
Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu.
Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.
budaya presean sasak lombok
Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan di depan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena.
Presean ini bermula hanya upacara adat dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan dulu sehabis mengalahkan lawan di medan perang.
Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya. Presean ini sangat unik ketika di padukan gaya bela diri yang di pragakan oleh para Pepadu.
Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama Pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan didepan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena. Sambil menari-nari di iringi dengan musik gamelan (musik Lombok), kedua Pepadu saling menghalau lawan dengan penjalin tanpa rasa cemas ataupun takut akan luka atau cedera. Uniknya Presean ini para peserta tidak pernah disiapkan, para penonton pun bisa ikut serta mengambil alih menjadi seorang petarung.
Aturan mainnya juga tidak membuat para petarung bingung, hanya tidak boleh memukul bagian bawah perut. Kalau Pepadu (petarung) kena kepala sampai bocor berarti dia dianggap K.O dan pertandingan tidak boleh di lanjutkan lagi walaupun Pepadu tidak mau menyerah.
Hadiah yang di perebutkan tidak seberapa kalau dibandingkan dengan luka yang mereka derita tapi banyak juga pemuda yang ikut ambil bagian dalam pertandingan ini.
Tarian rotan dari Lombok ini sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun temurun. Awalnya merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual untuk memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi yang dalam perkembangan kemudian sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati. Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai sering dilombakan.
Pertandingan diakhir dengan bersalaman dan berpelukan antar petarung. Ini sebagai tanda bahwa mereka tidak menaruh dendam karena semua hanyalah permainan.
KELENGKAPAN PERESEAN dan PEKEMBAR
Ada 2 alat yang dipakai dalam Presean, yaitu:
Sebuah perisai (Ende) dipegang dengan tangan sebelah, tangan disebelah lainnya lagi memegang alat pukul yang terbuat dari sebilah rotan.
Jalannya pertarungan ini dipimpin oleh seorang Pekembar (wasit), dan Pekembar ini ada dua macam:
- Pekembar Sedi atau pinggir ini akan menanding pasangan bertarung,
- Pekembar Tengaq yang akan memimpin pertandingan.
Pekembar memimpin pertandingan berdasar awiq-awig (aturan dan kode etik) yang isinya tentang sistem ronde (tarungan), biasanya pepadu bertarung dalam 5 ronde atau 4 ronde, atau sesuai kesepakatan yang ditentukan. Bagi para pemula bisa bermain dalam 2 ronde. Pertarungaan diakhiri dengan tiupan pluit yang ditiup oleh Pekembar Tengaq (yang memimpin pertandingan).
KESENIAN PENDUKUNG
- ALAT MUSIK PERESEAN
Musik tradisional yang mengiringi terdiri dari beberapa alat musik:
2 buah Gendang
1 buah Petuk
1 set Rencek
1 buah Gong
SulingSuara alunan suling ini sangat membuat suasana menyayat-nyayat ketika pertandingan dilangsungkan, seolah suara angin seruling itu menjadi irama pukulan dan tangkisan yang berseliweran di angkasa.
- GENDING PERESENAN
Unsur gending sangat penting dalam peresean, dan setidaknya kita jumpai ada 3 macam yang umum mengalun di arena peresean :
- Gending Ngadokang atau Gending Rangsang dimainkan pada saat Pengadok (Pencari Pepadu) mencari Pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding.
- Gending Mayuang yaitu gending pemberi tanda bahwa sepasang Pepadu telah siap untuk berlaga.
- Gending Beradu merupakan gending yang iramanya 'bongbong' atau membakar semangat dan menyulut serta mendidihkan darah Pepadu. Penonton pun bersorak ketika gending ini mulai bertalu. Pertarungan pun di mulai.
Dalam pertandingan Presean tradisional, ada busana adat Presean yang juga sangat dijaga dan mesti dipenuhi seperti :
- Sapuk batik (ikat kepala dari kain batik)
- Kereng (kain).
- Bebet (kain ikat yang mengikat kereng, biasanya tak lupa diselipkan Bebadong atau jimat kesaktian sebagai pemunah sakit atau membangun kharisma dan kekuatan magis.
wisata desa sade
Wisata Desa Adat Sade
Salam Anak Sasak
Selain terkenal dengan wisata alamnya, Lombok juga memiliki wisata adat dan budaya yang dapat dikunjungi para wisatawan, baik asing maupun lokal. Ya, wisata budaya kali ini adalah mengunjungi desa adat Sade yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah.
Selain terkenal dengan wisata alamnya, Lombok juga memiliki wisata adat dan budaya yang dapat dikunjungi para wisatawan, baik asing maupun lokal. Ya, wisata budaya kali ini adalah mengunjungi desa adat Sade yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah.
Welcome to Sade | Image by: Fazword |
Tiba di depan perkampungan, Anda akan langsung disambut pemandu wisata yang merupakan warga asli Sade. Pemandu di sini bukanlah pemandu berbayar alias gratis. Anda akan langsung diajak masuk ke perkampungan, tapi di depan gerbang Anda perlu mengisi buku tamu dan memasukkan uang donasi seikhlasnya untuk pengembangan dan pelestarian kampung. Pemandu tadi akan membawa Anda berkeliling kampung, melihat rumah-rumah adat di sana, melihat proses penenunan kain songket khas sasak atau yang disebut proses Nyesek, dan bahkan membawa Anda yang ingin berbelanja oleh-oleh kepada penjual yang ada di dalam perkampungan.
Oke, kita mulai melangkah ke dalam perkampungan. Sepanjang jalan yang dilalui adalah celah antara rumah-rumah adat masyarakat di sini. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan pekarangan depan rumahnya untuk berjualan souvenir khas Sasak. Sangat membantu para wisatawan yang ingin membeli buah tangan dari sini karena banyaknya variasi yang dapat dipilih. Paling awal kita akan berkenalan dengan rumah adat yang disebut sebagai Bale Tani. Bale Tani merupakan rumah tinggal bagi masyarakat di sini, terdiri dari dua lantai, berdindingkan anyaman bambu, beratap alang-alang, dan berlantai campuran tanah dengan kotoran kerbau/sapi.
Jejeran Bale Tani Sade | Image by: Fazword |
Lanjut, kita diperkenalkan dengan sebuah bangunan yang lebih tinggi dari Bale Tani, tapi bukanlah berfungsi utama sebagai rumah. Ya, inilah Lumbung.
Lumbung | Image by: Fazword |
Lumbung | Image by: Fazword |
Lumbung ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan, dimana bagian atapnya merupakan ruangan yang dapat dijadikan tempat menyimpan hasil panen atau perabotan rumah tangga masyarakat. Di bagian bawahnya, terdapat semacam serambi yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat, atau sekedar duduk-duduk.
Perjalanan mengelilingi kampung kita lanjutkan, kali ini agak lebih ke dalam, atau tepatnya semakin ke atas karena bentuk perkampungan ini adalah menanjak ke atas. Di puncak paling atas, terdapat masjid. Masyarakat Sade adalah masyarakat Islam, sehingga keberadaan masjid adalah keharusan. Masjid di sinipun kembali menampilkan ciri khas suku Sasak dengan beratapkan alang-alang dan kubahnya berupa setengah gentong terbuat dari tanah, yang orang-orang di sini menyebutnya Beke atau Selau.
Masjid Kampung Adat Sade | Image by: Fazword |
Gulung Benang | Image by: Fazword |
Perkakas Menenun (Nyesek) | Image by: Fazword |
Hasil tenunan masy. Sade | Image by: Fazword |
Selain membeli kain tradisional, wisatawan juga dapat membeli souvenir-souvenir seperti gantungan kunci, gelang, kalung, hiasan dinding, topeng, patung, sampai miniatur rumah adat.
Souvenir (gelang, gantungan kunci, dsb) | Image by: Fazword |
Oleh-oleh desa Adat Sade | Image by: Fazword |
Selesai berbelanja, dan seluruh urusan telah selesai, kita dapat mengakhiri trip budaya kali ini. Tapi, jika Anda ingin berbincang dengan pemandu atau masyarakat sekitar juga bisa, karena mereka sangat welcome terhadap keingintahuan kita akan budaya Sasak. Itulah salah satu keunggulan berwisata.
Jika telah selesai, pemandu akan membawa kita ke depan kampung dan melepas kita dengan penuh senyum bahagia atas kunjungan kita ke kampungnya. Jangan lupa ucapkan terima kasih dalam bahasa Sasak yaitu Matur Tampi Asih. Sang pemandu dan masyarakat akan menjawab Sami Sami.
air terjun senang gila KLU
Air
Terjun Sendang Gila (baca gile) terletak di ketinggian 600 m
di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian kurang lebih 31
meter. Air
terjun ini terdiri dari dua tingkatan, dimana tingkat pertama muncul
dari atas tebing dan jatuh ke dasar kolam dibawahnya. Selanjutnya dari
kolam ini air meluncur ke bawah membentuk tingkatan kedua dan jatuh
membentuk sungai yang ada di
bawahnya. Dasar air sungai ini relatif datar, sehingga banyak orang yang
mandi di
bawah air terjun. Lokasi wisata ini
masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Konon nama Sendang Gila diambil dari cerita penduduk setempat yang secara tidak sengaja menemukan air terjun ini kala memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan. Hal menarik lainnya yang membuat air terjun ini berbeda adalah para penduduk setempat mempercayai bahwa air terjun ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya apabila membasuh muka atau mandi dengan air terjun tersebut. Tak jauh dari Air Terjun Sendang Gila, di lokasi ini juga akan ditemui dua air terjun lain yaitu Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Batara Lejang. Posisi keduanya berada di atas air terjun ini ke arah hulu. |
Lokasi
Terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Peta dan Koordinat GPS: 8° 21' 23.61" S 116° 18' 51.54" E Aksesbilitas Berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram. Untuk menuju ke desa Senaru diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram. Ada dua rute yang bisa ditempuh untukj menuju kesana, yaitu pertama melalui Pusuk dan kedua melalui Pantai Senggigi. Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi ini. Oleh sebab itu para pengunjung biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil atau motor yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara). Selanjutnya dari pintu masuk di desa Senaru ke lokasi air terjun, pengunjung harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga melalui sebuah lembah yang cukup terjal dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Perjalanan alternatif (biasanya rute pulang) yang paling menyenangkan adalah menyelusuri pinggir lembah yang agak curam mengikuti saluran irigasi dan menyebrangi jembatan irigasi terbuat dari beton setinggi 50 m. Tiket dan Parkir Fasilitas dan Akomodasi Jangan berharap menemukan penginapan di sana. Sebagai ganti, ada camping ground untuk mendirikan tenda. Jikalau ingin menginap, tempat terdekat berada di Desa Senaru berupa home stay. Harga perkamar tidak terlalu mahal berkisar Rp. 150.000 - 200.000 per malam. |
air terjun kerta gangga KLU
Air Terjun Kerta Gangga - Lombok Utara
Air
Terjun Kerta Gangga memiliki dua tingkatan, satu di bawah dan dua di
atas. Untuk tingkatan yang di atas letaknya berdampingan, akan tetapi
yang satu letaknya agak tersembunyi, dimana untuk mencapainya harus
melewati jembatan bambu kecil. Masing- masing ketinggian Air Terjun
Kerta Gangga mencapai 35 hingga 40 meter, dengan nuansa yang
alami dan elok.
|
Lokasi
Terletak di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Peta dan Koordinat GPS: Aksesbilitas Berjarak sekitar 42 km arah utara dari kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam saja, atau kurang lebih 7 km dari pusat pemerintahan Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Rute perjalanan sebagai berikut Mataram- Pemenang-Tanjung-Gondang-Lendang Bagian-Penjor-Kertaraharja. Untuk mencapai lokasi objek wisata tersebut, dapat mempergunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan kondisi jalan relatif baik, hanya pada 2 km terakhir menjelang tiba di lokasi jalannya kurang bagus. Selanjutnya dari areal parkir perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan yang menanjak sejauh kira-kira 500 m (sekitar 10 menit waktu tempuhnya) hingga tiba di lokasi air terjun berada. Tiket dan Parkir Tiket masuk sebesar Rp 2000 per orang dan biaya parkir Rp 1000 untuk kendaraan roda dua.Fasilitas dan Akomodasi Fasilitas umum dan infrastruktur jalan yang kurang memadai menyulitkan untuk dapat menjangkau kawasan air terjun ini. |
Langganan:
Postingan (Atom)